Thursday, December 3, 2009

Bungkam Xerez, Barca Makin Tinggalkan Madrid

Barcelona semakin meninggalkan Real Madrid. Pada pertandingan tunggal Divisi Primera, Rabu atau Kamis (3/12) dini hari WIB, "El Barca" membungkam Xerez 2-0.

Di puncak klasemen, Barcelona kini mengumpulkan nilai 33, unggul 5 poin atas Real Madrid. Namun, Barcelona kini sudah bermain 13 kali, sedangkan Madrid baru 12 kali.

Bukan perkara mudah bagi Barcelona untuk memenangkan pertandingan karena Xerez berupaya sekuat tenaga untuk keluar dari zona degradasi. Bahkan, pada menit-menit awal babak pertama, gawang Barcelona yang dikawal Victor Valdes nyaris kebobolan. Xerez memiliki dua kesempatan emas untuk memimpin. Pada menit keempat, Fabian Orellana nyaris membobol gawang Barcelona andai saja Victor Valdes tidak sigap memblokir bola. Tiga menit kemudian, Carlos Calvo yang melakukan penetrasi mampu melepaskan tendangan ke gawang. Beruntung, Valdes mengamankan bola.

Peluang ini membuat para penggawa "El Barca" terpacu untuk membalas serangan. Yaya Toure membuka peluang pertama dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sayang, usaha Toure masih gagal karena penjaga gawang Xerez, Renan, sigap memotong bola. Pada menit ke-15, giliran Seydou Keita memotong sepak pojok Xavi. Namun, bola yang ditandukkannya masih melayang.

Meski begitu, Barcelona berhasil terus mendominasi permainan. Beberapa peluang emas pun kembali terjadi. Sialnya, tak satu pun peluang berbuah menjadi gol.

Pada babak kedua, Barca langsung menggebrak dan berhasil memimpin. Gol dicetak Thierry Henry pada menit ke-46, setelah menanduk bola hasil umpan silang Maxwell.

Tak puas dengan permainan anak asuhnya, Pelatih Josep Guardiola mengubah strategi. Ia memasukkan Lionel Messi dan Zlatan Ibrahimovic, menarik keluar Bojan Krkic dan Pedro. Strategi ini cukup jitu. Pasalnya, serangan yang dibangun makin tajam.

Pada menit ke-68, Ibra nyaris menggandakan keunggulan. Sayang, tandukannya yang memanfaatkan umpan Xavi masih bisa dihalau kiper. Mendapat tendangan pojok, Ibra tak mau membuang peluang. Dia kembali menanduk bola. Namun, tandukannya kembali gagal mengenai sasaran.

Ancaman Ibra tidak berhenti sampai di situ. Pada menit ke-73, Ibra kembali melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Sial, tendangannya masih melebar. Nasib sial juga dialami Rafael Marquez. Tandukkannya yang memaksimalkan umpan Xavi juga masih melebar.

Jelang masa injury time, Barcelona berhasil mengurung pertahanan tim tuan rumah. Messi dan Iniesta melepaskan tendangan. Kedua percobaan tersebut masih gagal menggandakan keunggulan. Barcelona baru berhasil menambah gol lewat aksi Ibra pada menit ke-90. Tendangan Ibra dari luar kotak penalti tak mampu ditahan Renan.

Susunan pemain:
Xerez:
Renan, Olivia, Gioada, Casado, Francis, Bergantinos, Yaya Keita, Bareio, Calvo (Antonito 57), Orellana, Sanchez (Armenteros 73)
Barcelona: Valdes, Chigrynskiy, Marquez, Maxwell,. Alves, Toure, Keita, Xavi, Henry, Krkic (Ibrahimovic 66), Pedro (Messi 56)

Tekuk Madrid, Ibra Beri Barca Takhta

Zlatan Ibrahimovic mencetak gol yang menentukan kemenangan Barcelona 1-0 atas Real Madrid dalam lanjutan Divisi Primera, di Camp Nou, Minggu (29/11). Tambahan tiga angka membuat Barcelona melesat ke puncak klasemen dengan 30 poin atau unggul dua angka dari Madrid di tempat kedua.

Sebelumnya, Barcelona sempat tercecer di tempat kedua dengan 27 poin atau kalah satu angka dari Madrid di puncak. Melihat ketatnya persaingan Divisi Primera, Barcelona menilai "El Clasico" adalah kesempatan emas untuk merebut takhta klasemen sementara.

Karenanya, meski kehilangan sejumlah pemain utama, Barcelona tetap tampil percaya diri. Memanfaatkan keuntungan psikologis karena bermain di kandang sendiri, Barcelona langsung mengendalikan permainan sejak awal. Masih mengandalkan umpan-umpan pendek, mereka mampu mematikan permainan lini tengah Madrid dan mendesak lini belakang.

Mengandalkan Lionel Messi dan Dani Alves, Barcelona banyak melakukan serangan dari sektor kanan. Selain memainkan umpan-umpan silang, Messi dan Alves juga rajin melakukan penetrasi. Namun, usaha mereka bisa dikandaskan Pepe dkk yang tampil disiplin.

Melihat serangan sayap mengalami kebuntuan, Barcelona mencoba membangun serangan melalui tengah. Sebagai otak permainan, Xavi mencoba memainkan umpan-umpan panjang dan terobosan untuk mengisim bola melewati kawalan gelandang Madrid. Namun, minimnya dukungan di lini depan membuat umpan-umpan itu mudah dikuasai lawan.

Mampu menekan tanpa membuat peluang, Barcelona dikejutkan oleh serangan pertama Madrid yang langsung membuahkan ancaman serius ke gawang Victor Valdes di menit ke-20. Ancaman Madrid bermula dari aksi Kaka yang berujung sebuah umpan kepada Cristiano Ronaldo di dalam kotak penalti. Ronaldo menyambut umpan itu dengan tendangan first time, yang sayangnya masih bisa ditepis Madrid.

Tak mau kehilangan momen, Madrid terus menekan. Hasilnya, di menit ke-21, Madrid kembali melakukan serangan berbahaya melalui Kaka. Saat itu Kaka mencoba menjangkau umpan Ronaldo. Namun, sesaat sebelum kakinya menjangkau bola, Valdes keburu keluar sarang dan menyapu bola.

Selanjutnya, dalam tempo cepat, permainan berjalan semakin seimbang dan alot. Para pemain pun mulai dihinggapi emosi. Kedua pihak pun bergantian melakukan pelanggaran. Namun, bola-bola mati sama sekali tak menjadi solusi atas kebuntuan yang terjadi.

Memasuki menit ke-35, Barcelona berinisiatif menurunkan tempo dan kembali memperbaiki penguasaan bola. Hasilnya, di menit ke-37, Iniesta mendapat peluang membawa Barcelona unggul. Sayang, tembakannya di sisi kanan sebelah dalam kotak penalti bisa diamankan Iker Casillas.

Gagal dengan usaha itu, Barcelona mencoba mempertahankan tempo permainan dan penguasaan bola. Sayangnya, hal itu tak diikuti oleh membaiknya komunikasi barisan serang dan gelandang. Akibatnya, Barcelona sering melakukan kesalahan umpan.

Sementara Barcelona berusaha memperbaiki koordinasi, Madrid berusaha mencuri kesempatan. Namun, hingga peluit turun minum berbunyi, usaha mereka merebut bola dari tuan rumah tak kunjung berhasil. Kedua kubu pun kembali ke ruang ganti dengan angka 0-0 masih tertera di papan skor.

Memasuki babak kedua, Barcelona kembali mampu menekan dan mengurung tim tamu di wilayah pertahanan mereka. Namun, belum lagi menciptakan peluang, mereka dikejutkan oleh serangan balik Madrid di menit ke-54.

Saat itu, Ronaldo menggiring bola sendirian memasuki wilayah pertahanan Barcelona. Menjelang kotak penalti Barcelona, ia mengirim umpan terobosan kepada Gonzalo Higuain. Higuain kemudian berhasil menguasai bola dan menembakkannya. Namun, sesaat setelah lepas dari kaki Higuain, bola diblok Puyol.

Tak mau buang waktu, Barcelona langsung membangun serangan baru, yang berujung gol dari kaki Zlatan Ibrahimovic di menit ke-57. Memanfaatkan umpan silang Dani Alves, Ibrahimovic, yang berdiri di kotak penalti, melepaskan diri dari kawalan Pepe, dan menjulurkan kaki kirinya untuk membelokkan bola ke sudut kanan bawah gawang Casillas.

Mampu unggul, Barcelona semakin antusias menggedor benteng Madrid. Namun, belum lagi membuahkan peluang baru, Barcelona harus kehilangan Sergi Busquets, yang menerima kartu kuning kedua, menyusul handsball-nya di menit ke-62.

Melihat musuh kekurangan darah, Madrid langsung meningkatkan tempo permainan dan menggebrak melalui Marcelo di sektor kanan yang berhasil melepaskan umpan silang kepada Ronaldo di kotak penalti. Ronaldo berhasil menyundul bola, tetapi bola melambung ke atas mistar gawang Valdes.

Kehilangan satu pemain membuat permainan Barcelona pincang. Namun, mereka menolak mundur. Sambil mempertahankan disiplin lini belakang, mereka terus berusaha mencari celah untuk menyelipkan ancaman. Di menit ke-70, Barcelona nyaris menggandakan keunggulan melalui Ibrahimovic. Sayang, tembakannya melenceng ke sisi kiri gawang Casillas.

Unggul jumlah tetapi terus tertekan membuat Madrid semakin ngotot menggempur Barcelona. Namun, karena terus-terusan gagal menembus Puyol-Pique, pemain Madrid mulai bermain keras. Tercatat, sejak menit ke-80, mereka melakukan lima pelanggaran. Buntutnya adalah kartu kuning kedua yang diterima Lassana Diarra di menit ke-89.

Dengan jumlah serdadu seimbang, Barcelona kembali memperlihatkan superioritasnya. Sayang, sebelum mampu menambah gol, wasit keburu meniup peluit panjang. Mereka pun dipaksa puas menang dengan skor tipis 1-0.

Tercatat, selama pertandingan, Barcelona memiliki 62 persen penguasaan bola dan menciptakan empat peluang emas dari sembilan kali percobaan. Selain itu, mereka juga melakukan 17 pelanggaran, termasuk yang berujung kartu merah Busquets (dua kartu kuning).

Sementara itu, Madrid melepaskan dua tembakan tepat ke gawang dari 16 usaha. Mereka juga membuat 25 pelanggaran, termasuk yang berujung empat kartu kuning dan kartu merah yang diterima Diarra (dua kartu kuning).

Susunan pemain:
Barcelona:
Valdes; Abidal, Pique, Puyol, Alves; Keita (Toure 65), Busquets, Xavi; Henry (Ibrahimovic 50), Iniesta, Messi
Madrid: Casillas; Arbeloa (Raul 73), Albiol, Pepe, Ramos; Diarra, Alonso; Marcelo, Kaka, Higuain; Ronaldo (Benzem

Messi Menangkan Ballon d'Or

Bintang Barcelona asal Argentina, Lionel Messi, akhirnya memenangkan penghargaan Ballon d'Or 2009 sekaligus membuatnya menjadi pemain pertama dari negaranya yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa.

Pemain yang baru berusia 22 tahun ini menempati posisi ketiga pada pemilihan Pemain Terbaik Eropa tahun 2007, di bawah Kaka dan Ronaldo. Sedangkan pada 2008, dia berada di urutan kedua, di bawah Ronaldo. Sekarang, ia baru sukses menduduki posisi teratas sekaligus memenangkan penghargaan bergengsi ini.

Selain itu, Messi juga memecahkan rekor baru dengan meraih poin terbesar yaitu 473. Sedangkan pemenang tahun lalu, Cristiano Ronaldo, hanya berhasil mengumpulkan poin 233. Messi juga menjadi pemenang termuda sejak Michael Owen memenangkan penghargaan serupa pada tahun 2001.

Ini merupakan tahun bersejarah bagi Barcelona. Mereka sukses meraih trebel, yaitu Liga Spanyol, Liga Champion, dan Copa del Rey. Kemenangan Messi ini seakan melengkapi tahun indah bagi "The Blaugrana".

Pemain Barca lainnya yang masuk nominasi adalah Andres Iniesta dan Xavi. Namun, hanya Messi yang difavoritkan sejak awal pengumuman nominasi Ballon d'Or 2009 ini. Messi memang punya peran besar dalam sukses Barcelona meraih tiga gelar.