Wednesday, October 28, 2009

Alves: Kami Terlahir untuk Menang

BARCELONA, KOMPAS.com — Pemain Barcelona tak kenal kata kalah. Itulah yang dilontarkan bintang Barcelona, Daniel Alves.

Saat memenangkan penghargaan Professional Football League (LFP) untuk kategori Pemain Belakang Terbaik tahun 2008/09 Liga Primera, ia menyebut para pemain Barca memang terlahir untuk menang.

"Kami sangat senang. Meski tak menerima penghargaan, kami tetap sukses. Kami adalah pemenang. Dan memang kami terlahir untuk menang," ujarnya.

Bintang asal Brasil ini juga mengutarakan perasaannya saat kesuksesan Barca yang bisa menyebabkan pihak lawan berpikir bagaimana mengalahkan mereka.

Kini Alves sedang dalam tahap penyembuhan menyusul cederanya. Ia berharap bisa segera pulih agar bisa bermain melawan Rubin Kazan di Rusia dalam lanjutan Liga Champion tanggal 4 November 2009.

"Aku merasa sehat dan fantastis. Jika kondisiku terus membaik, semoga saja pelatihku bisa menurunkanku dalam pertandingan Liga Champion nanti," harapnya. (GL)

Messi Jadi Pemain dan Penyerang Terbaik

MADRID, Kompas.com — Penyerang Barcelona, Lionel Messi, terpilih menjadi pemain dan penyerang terbaik dalam penganugerahan Professional Football League (LFP) 2008-09 yang digelar di Madrid, Senin (26/10). Dalam penganugerahan ini, pemain-pemain Barcelona mendominasi. Sebaliknya, Real Madrid hanya menyabet satu penghargaan melalui Iker Casillas yang terpilih menjadi penjaga gawang terbaik.

Sementara itu, di Divisi Segunda, Tenerife mendominasi penghargaan. Juan Francisco Martinez 'Nino' terpilih sebagai pemain dan penyerang terbaik. Selain itu, Pelatih Tenerife Jose Luis Oltra terpilih menjadi pelatih terbaik.

Nama-nama pemain yang meraih penghargaan LFP 2008-09:

- Divisi Primera

Pemain Terbaik: Lionel Messi (Barcelona)
Pelatih Terbaik: Pep Guardiola (Barcelona)
Kiper Terbaik: Iker Casillas (Real Madrid)
Bek Terbaik: Daniel Alves (Barcelona)
Gelandang Terbaik: Xavi (Barcelona)
Gelandang Serang Terbaik: Andres Iniesta (Barcelona)
Penyerang Terbaik: Lionel Messi (Barcelona)
Pemain Debutan Terbaik: Sergi Busquets (Barcelona)
Fair Play Award: Juan Carlos Valeron (Deportivo La Coruna)

- Divisi Segunda

Pemain Terbaik: Juan Francisco Martinez 'Nino' (Tenerife)
Pelatih Terbaik: Jose Luis Oltra (Tenerife)
Kiper Terbaik: Claudio Barvo (Real Sociedad)
Pemain Bertahan Terbaik: Marc Betran (Tenerife)
Gelandang Terbaik: Abel Aguilar (Real Zaragoza)
Gelandang Serang Terbaik: Alejandro Alfaro (Tenerife)
Penyerang Terbaik: Juan Francisco Martinez 'Nino' (Tenerife)
Pemain Debutan Terbaik: Mohamed Diame (Rayo Vellecano, saat ini Wigan Athletic)
Fair Play Award: Javier Farina (Hercules)

Wednesday, October 21, 2009

Messi Favorit Peraih ballon d'Or


Penyerang Barcelona, Lionel Messi, menjadi favorit peraih Ballon d'Or atau Pemain Terbaik Eropa. Pemenang baru akan diumumkan pada 1 Desember mendatang.

Tahun lalu, Messi masih kalah dari Cristiano Ronaldo. Namun, tahun ini Messi memiliki prestasi lebih baik, karena membawa Barcelona meraih treble: juara Divisi Primera, Copa del Rey, dan Liga Champions.

Messi hanya satu dari enam pemain Barcelona yang masuk nomine. Namun, dia paling menonjol. Tak hanya karena ikut membawa prestasi klubnya, tapi Messi juga memamerkan permainan berkelas dan banyak menjadi kunci kesuksesan klubnya.

Saingan terberat Messi adalah rekannya sendiri, Zlatan Ibrahimovic, juga Cristiano Ronaldo (Real Madrid). Namun, banyak pengamat dan media massa yang menjagokan pemain asal Argentina itu.

Rekor Barcelona Patah di Mestalla

Rekor selalu menang Barcelona di Divisi Primera musim ini akhirnya kandas menyusul hasil imbang 0-0 dengan Valencia, di Stadion Mestalla, Sabtu (17/10). Meski begitu, Barcelona tetap sukses merebut singgasana klasemen dari Real Madrid.

Sebelumnya, Barcelona berada di peringkat kedua dengan 18 poin. Mereka kalah selisih gol dari Real Madrid di puncak klasemen. Demi menjaga peluang juara, Barcelona bertekad menang dan menghapus mitos sulit menang di Mestalla. Namun, absennya Thierry Henry dan Zlatan Ibrahimovic jelas berdampak pada penurunan kualitas lini serang Barcelona.

Memang, meski berstatus tim tamu, Barcelona tak kesulitan memainkan penguasaan bola. Namun, kreasi serangan Barcelona begitu minim karena pelatih Josep "Pep" Guardiola memaksa Andres Iniesta untuk bermain sebagai striker.

Memang, Iniesta mendapat dukungan dari Lionel Messi dan Pedrito dari sektor sayap. Namun, lini tengah yang diawaki Yaya Toure, Seydou Keita, dan Xavi terlihat miskin kreativitas. Akibatnya, meski menguasai bola, Barcelona sulit menjajah wilayah pertahanan Valencia. Hal itu masih ditambah fakta bahwa Iniesta tetap tidak efektif bermain sebagai penyerang tengah.

Kondisi Valencia sedikit lebih baik. Meski kehilangan penyerang David Villa, setiap lini mereka tetap diisi pemain yang sesuai. Hal ini membuat koordinasi permainan Valencia sedikit lebih baik ketimbang tim tamu.

Memang, dari segi penguasaan bola, Valencia kalah dari Barcelona. Namun, dengan permainan lugas, Valencia berhasil memberikan lebih banyak ancaman serius ke gawang Barcelona ketimbang sebaliknya.

Pada menit kedua, misalnya, Pablo berhasil menguasai umpan Juan Mata dan melepaskan tembakan dari kotak penalti. Sayang, eksekusinya belum cukup ampuh menaklukkan Valdes.

Barcelona belum berhasil melepaskan diri dari tekanan tuan rumah ketika Valencia memberondong gawang mereka melalui Ever Banega di menit ke-16 dan David Silva di menit ke-22. Lagi-lagi, usaha "Kelelawar Mestalla" kandas di tangan Valdes.

Ketika pertandingan memasuki menit ke-27, barulah Barcelona berhasil keluar dari sarang dan langsung menciptakan ancaman serius ke gawang Valencia melalui Dani Alves. Sayang, tembakan jarak jauh Alves masih bisa ditepis Cesar.

Meski gagal, upaya Alves telah memaksa Valencia untuk mundur sekaligus membuka ruang bagi Barcelona untuk bergerak maju. Meski begitu, skor 0-0 tak berubah hingga peluit turun minum berbunyi.

Memasuki babak kedua, Barcelona berusaha mempertahankan posisi tawar mereka di lini tengah. Meski alot, Barcelona mulai menemukan celah pertahanan Valencia dan sesekali melancarkan serangan berbahaya.

Sebuah upaya Andres Iniesta di menit ke-63, misalnya, nyaris memberikan keunggulan bagi Barcelona. Untung bagi Valencia, Cesar berhasil mengeblok tendangan jarak jauh itu.

Ancaman Barcelona malah membuat Valencia menaikkan tensi serangan. Akibatnya, pertarungan di lini tengah kembali berlangsung alot. Barcelona akhirnya memenangi tawar-menawar menyusul tembakan tepat ke gawang yang dilakukan Yaya Toure di menit ke-88. Toh, upaya itu juga tak membuahkan gol karena Cesar masih cukup sakti mengamankan gawangnya.

Memasuki masa injury time, pertandingan semakin ketat. Kedua kubu seperti mempertaruhkan semua peruntungan mereka demi tiga angka. Namun, berbagai upaya yang dilakukan kedua kubu ternyata tak mampu mengubah skor 0-0 hingga akhir laga.

Mengacu statistik pertandingan, Valencia memiliki 40 persen penguasaan bola dan berhasil menciptakan empat tembakan tepat ke gawang dari 13 usaha. Bandingkan hal ini dengan Barcelona yang membuat tiga peluang emas dari 12 kali percobaan.

Meski begitu, melihat tipisnya selisih keunggulan dan kelemahan kedua tim, hasil imbang 0-0 kiranya menjadi hasil yang adil bagi kedua kubu. Secara khusus, bagi Barcelona, tambahan satu angka sudah cukup untuk menguasai klasemen sementara. Mereka kini mengoleksi 19 poin atau unggul satu angka dari Madrid di tempat kedua.

Valencia sendiri, sejauh ini, telah mengoleksi 12 poin dan berhak atas peringkat kelima klasemen sementara. Meski gagal mendekati Barcelona, Valencia boleh berbangga diri menjadi tim pertama yang bisa memaksa Barcelona pulang tanpa tiga angka.

Susunan pemain:
Valencia:
Cesar; Ibanez, Navarro, Bruno, Miguel; Banega, Albelda (Maduro 85), Mathieu (Miku 71), Pablo; Silva (Baraja 87), Mata
Barcelona: Valdes; Pique, Puyol, Abidal, Alves; Toure, Keita, Xavi (Busquets 78); Iniesta, Messi, Pedrito (Krkic 75)

Guardiola: Barcelona Bukan Tuhan

- Pelatih Barcelona Josep Guardiola puas karena timnya belum terkalahkan menyusul hasil imbang 0-0 saat bertandang ke Valencia dalam lanjutan Divisi Primera, Sabtu (17/10). Meskipun demikian, Guardiola mengakui "El Barca" pasti mengalami kekalahan karena timnya bukan Tuhan.

Barca masih membuktikan menjadi tim yang superior pada musim ini. Dengan bermaterikan skuad yang tak jauh berbeda dari musim lalu, Barca tampil trengginas dengan menggebuk lawan-lawannya. Hingga jornada keenam, mereka menjadi tim yang tak terkalahkan.

Pada pekan ketujuh, Barca berniat memperpanjang rekor kemenangannya saat bertandang ke Stadion Mestalla, markas Valencia. Namun, harapan tersebut buyar karena "Kelelawar Mestalla" berhasil menahan Barca dan sekaligus mematahkan rekor kemenangan mereka.

Meski gagal mempertahankan rekor tersebut, Guardiola tidak kecewa. Bagi Guardiola, kondisi tersebut lumrah bagi sebuah tim. Pasalnya, tidak ada satu pun tim yang dapat membukukan kemenangan seratus persen.

"Kami datang untuk menang tetapi kami gagal karena kami membuat kesulitan sendiri. Kami tidak bisa memenangkan semuanya (38 pertandingan)," tegas Guardiola.

Pada laga tersebut, Valencia tampil sedikit lebih baik meskipun Barca unggul dalam penguasaan bola. Mereka memiliki kekuatan di setiap lini dan koordinasi yang rapi. Mengacu data statistik pertandingan, Valencia lebih banyak melakukan percobaan tendangan sebanyak 13 kali dan empat kali mengarah ke gawang. Sedangkan, Barcelona melalukan 12 kali percobaan dan hanya tiga yang mengarah ke gawang.

Selain itu, Stadion Mestalla memang tak bersahabat bagi Carles Puyol dkk. Tiga pertemuan terakhir di Mestalla, Barca hanya mampu sekali menang, seri dan kalah. Guardiola mengakui Valencia memang sering merepotkan timnya.

"Liga sedang dalam proses dan kami masih stabil. Mereka sempat menyulitkan kami pada babak pertama, tetapi kami lebih baik saat di babak kedua. Valencia selalu menyulitkan kami sejak musim lalu," jelasnya.

Guardiola tak percaya bahwa hasil imbang ini menunjukkan titik kelamahan Barca bagi seteru-seterunya. Ia yakin pasukannya akan kembali ke jalur kemenangan.

"Saya tidak percaya tim-tim lain mengenal kami lebih baik (titik kelemahan) saat ini," tukasnya

Guardiola: Barcelona Bukan Tuhan

- Pelatih Barcelona Josep Guardiola puas karena timnya belum terkalahkan menyusul hasil imbang 0-0 saat bertandang ke Valencia dalam lanjutan Divisi Primera, Sabtu (17/10). Meskipun demikian, Guardiola mengakui "El Barca" pasti mengalami kekalahan karena timnya bukan Tuhan.

Barca masih membuktikan menjadi tim yang superior pada musim ini. Dengan bermaterikan skuad yang tak jauh berbeda dari musim lalu, Barca tampil trengginas dengan menggebuk lawan-lawannya. Hingga jornada keenam, mereka menjadi tim yang tak terkalahkan.

Pada pekan ketujuh, Barca berniat memperpanjang rekor kemenangannya saat bertandang ke Stadion Mestalla, markas Valencia. Namun, harapan tersebut buyar karena "Kelelawar Mestalla" berhasil menahan Barca dan sekaligus mematahkan rekor kemenangan mereka.

Meski gagal mempertahankan rekor tersebut, Guardiola tidak kecewa. Bagi Guardiola, kondisi tersebut lumrah bagi sebuah tim. Pasalnya, tidak ada satu pun tim yang dapat membukukan kemenangan seratus persen.

"Kami datang untuk menang tetapi kami gagal karena kami membuat kesulitan sendiri. Kami tidak bisa memenangkan semuanya (38 pertandingan)," tegas Guardiola.

Pada laga tersebut, Valencia tampil sedikit lebih baik meskipun Barca unggul dalam penguasaan bola. Mereka memiliki kekuatan di setiap lini dan koordinasi yang rapi. Mengacu data statistik pertandingan, Valencia lebih banyak melakukan percobaan tendangan sebanyak 13 kali dan empat kali mengarah ke gawang. Sedangkan, Barcelona melalukan 12 kali percobaan dan hanya tiga yang mengarah ke gawang.

Selain itu, Stadion Mestalla memang tak bersahabat bagi Carles Puyol dkk. Tiga pertemuan terakhir di Mestalla, Barca hanya mampu sekali menang, seri dan kalah. Guardiola mengakui Valencia memang sering merepotkan timnya.

"Liga sedang dalam proses dan kami masih stabil. Mereka sempat menyulitkan kami pada babak pertama, tetapi kami lebih baik saat di babak kedua. Valencia selalu menyulitkan kami sejak musim lalu," jelasnya.

Guardiola tak percaya bahwa hasil imbang ini menunjukkan titik kelamahan Barca bagi seteru-seterunya. Ia yakin pasukannya akan kembali ke jalur kemenangan.

"Saya tidak percaya tim-tim lain mengenal kami lebih baik (titik kelemahan) saat ini," tukasnya

Friday, October 16, 2009

Cedera, Henry Absen 10 Hari

Barcelona terkena getahnya akibat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2010. Strikernya, Thierry Henry, harus absen 10 hari setelah cedera otot saat membela Timnas Perancis lawan Austria.

Cedera itu terjadi saat Perancis melakukan pertandingan, Sabtu (10/10) lalu. Karena cedera tersebut, Henry tak bisa membela Barcelona saat bertandang ke kandang Valencia, Sabtu (17/10). Dia juga tak bisa membela Barcelona lawan Rubin Kazan di Liga Champions, juga lawan Real Zaragoza di Divisi Primera.

Meski begitu, Barcelona lega karena penyerang andalan lain, Zlatan Ibrahimovic, bisa dimainkan. Dia memang baru saja cedera, namun diharapkan sudah sembuh sebelum partai lawan Valencia

Thursday, October 1, 2009

Barcelona Benamkan Kyiv 2-0

Barcelona mencatatkan kemenangan 2-0 atas Dynamo Kyiv dalam lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions, Selasa (29/9). Dengan koleksi empat poin, Barcelona pun berhak menduduki singgasana klasemen Grup F.

Barcelona sempat kerepotan menghadapi Kyiv. Agresivitas dan militansi tim tamu membuat Barcelona kesulitan memainkan penguasaan bola. Aliran bola mereka juga sering terpotong di tengah jalan.

Meski alot, permainan itu cukup terbuka. Kedua kubu tak ada yang sangat ngotot bertahan. Setiap menguasai bola, masing-masing berusaha untuk menuntaskan serangan. Aksi saling ancam pun terjadi.

Pada menit ketujuh misalnya, Lionel Messi dan Seydou Keita berhasil melepaskan tembakan tepat ke gawang. Sayang, kedua eksekusi itu gagal membuahkan gol karena kiper Oleksandr Shovkovskiy berhasil mengeblok bola.

Kyiv juga berhasil menciptakan dua peluang emas di menit ke-20 melalui Atanda Yussuf dan Ognjen Vukojevic. Namun, Victor Valdes dengan gemilang bisa menggagalkan kedua upaya lawan.

Aksi saling ancam ini berakhir menyusul bobolnya gawang Kyiv oleh Messi di menit ke-25. Usai menguasai umpan Andres Iniesta, Messi menembus kotak penalti lawan. Dalam kawalan tiga pemain lawan, ia berhasil melepaskan tembakan keras ke sudut kiri bawah gawang Kyiv. Shovkovskiy sebetulnya berhasil menepis sepakan itu, namun bola malah semakin deras masuk gawangnya.

Gol itu mengangkat kepercayaan diri Barcelona. Mereka pun semakin percaya diri untuk kembali memainkan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola. Dalam tempo lambat, mereka pun berhasil mengurung Kyiv di wilayah permainan sendiri.

Meski mendominasi, cukup sulit bagi Barcelona menciptakan peluang. Pasalnya, setiap kali mereka menyerang, lini tengah dan depan Kyiv dengan cepat mundur. Menumpuknya pemain di belakang, nyaris menyulitkan Barcelona melihat celah.

Namun, Barcelona tidak mau mengendurkan serangan. Dengan tenang, mereka menggulir-gulirkan bola dari sisi kanan ke kiri atau sebaliknya, untuk mencari peluang yang pas untuk menyelipkan serangan.

Kesempatan gol kedua Barcelona akhirnya datang di menit ke-39. Xavi Hernandez yang berhasil menyambut umpan Lionel Messi, menembakkan bola ke tengah gawang. Sayang, bola masih mengarah tepat ke pelukan Shovkovskiy.

Pada menit ke-42, Barcelona juga mendapat kesempatan menggandakan keunggulan melalui Andres Iniesta. Namun, kali ini, sepakannya melenceng ke sudut kanan gawang Kyiv.

Menjelang akhir babak pertama, Keita dan Dani Alves kembali menciptakan peluang bagus mencetak gol. Namun, usaha mereka kembali kandas di tangan Shovkovskiy. Barcelona pun harus puas mengakhiri 45 menit pertama dengan keunggulan 1-0.

Memasuki babak kedua, Barcelona menggebrak dengan cepat. Mereka pun berhasil menciptakan peluang gol melalui Zlatan Ibrahimovic. Sayang, sundulannya masih mengarah lurus kepada kiper Shovkovskiy.

Di menit ke-56 dan ke-57, Barcelona kembali mendapat peluang melalui Dani Alves dan Yaya Youre. Namun, tembakan keduanya masih belum bisa mengatasi keampuhan kibasan tangan Shovkovskiy.

Meski terus gagal, Barcelona terus berusaha menciptakan peluang gol. Akhirnya, pada menit ke-75, Barcelona berhasil menggandakan keunggulan melalui Pedro Rodriguez.

Gol bermula dari umpan Messi kepada Ibra. Melihat Pedro berdiri tanpa kawalan ketat di sisi dalam kotak penalti, Ibra meneruskannya. Dalam adangan seorang bek, Pedro dengan dingin melesakkan bola ke sudut kanan bawah gawang Kyiv.

Belum puas dengan dua gol tanpa balas, Barcelona terus saja menyerbu benteng Kyiv. Namun, setiap upaya mereka berhasil dikandaskan Kyiv. Laga pun berakhir dengan keunggulan 2-0 untuk Barcelona.

Sepanjang pertandingan itu, Barcelona tercatat melakukan 11 tembakan tepat ke gawang dari 26 usaha. Sementara itu, Kyiv hanya mampu menciptakan dua peluang emas dari sembilan kali percobaan.

Susunan pemain
Barcelona:
Valdes; Puyol, Pique, Abidal, Alves; Toure (Busquets 67), Keita, Xavi; Iniesta (Pedro 45), Ibrahimovic (Suarez 84), Messi
Kyiv: Shovkovskiy; Almeida, Khacheridi, Magrao (Betao 73), Eremenko; Vukojevic, Yussuf (Ghioane 45), Yarmolenko, Gusev (Ninkovic 86); Shevchenko, Milevskiy